Begitu sabda Nabi saw. Sebesar apapun dosa umat ini tidak boleh kita menuduh sebagai ahli neraka.
Nabi penebar rahmat mengajak, membimbing, berbelas kasih pada pelaku dosa.
Terkadang jika diperlukan Nabi juga membakar masjid orang munafiqin yang memang dibangun dengan niat merusak persatuan umat Islam.
Tapi dasarnya adalah rahmat bukan kebencian dan sentimen pribadi.
Ajaran beliau sangat melarang kita mencaci, melaknat dan menghujat.
Suatu ketika beliau saw mendengar orang yang melaknat peminum khamer, Nabi bersabda," Jangan kau laknat dia demi Allah aku tidak mengenalnya kecuali dia mencintai Allah dan Rasul-Nya."
Dalam riwayat lain Nabi bersabda, " Janganlah kalian menjadi pembela setan atas saudaramu."
Artinya pelaku dosa itu masuk dalam perangkap setan, kalau kita melaknat nya maka kita bekerja sama dengan setan untuk mencelakai orang itu.
Penyakit kronis umat ini penyakit suka menvonis kafir, syirik dan bid'ah.
Sebagian orang merasa lebih alim, lebih tegas, lebih sunni, lebih menyelami salaf dari yg lain jika mudah menuduh kafir org lain.
Sayyidina Ali ditanya tentang orang yg mempermasalahkan keabsahan khilafahnya dan memerangi nya beliau menjawab, "Mereka saudara-saudara kami yg menentang kami maka kami perangi mereka, dan apabila mereka kembali (ke jalan yg benar) maka kamipun menerima mereka."
Begitu akhlaq salaf kita.
Sebagian mereka mengatakan:
رأينا صواب يحتمل الخطأ ورأى غيرنا خطأ يحتمل الصواب
Pendapat kami benar tapi bisa jadi salah, dan pendapat orang lain salah tapi mungkin juga benar.
Dalam masalah ijtihad tidak boleh seorang muslim memaksakan pendapat apalagi sampai mengkafirkan orang dengan landasan hasil kajiannya sendiri.
Seperti pendapat ulama yang mengkafirkan orang yang bertawassul karena ijtihad dia mencari perantara pada Allah dianggap syirik, pendapat yg sangat tidak populer ini justru disejajarkan dengan firman Allah yg tidak boleh di bantah oleh pengikutnya.
Kalau kita baca sirah Nabi sang pembawa rahmat tak seorang pun umat islam yang beliau kafirkan apapun yang mereka perbuat, baik yg berzina, peminum khamer, yang tidak ikut ajakan perang, bahkan yg berkhianat membocorkan rahasia pada org kafir.
Akhirnya kita harus sadar bahwa Semua pendapat diambil dan ditolak kecuali pendapat Rasulullah saw.
sumber
Terkadang jika diperlukan Nabi juga membakar masjid orang munafiqin yang memang dibangun dengan niat merusak persatuan umat Islam.
Tapi dasarnya adalah rahmat bukan kebencian dan sentimen pribadi.
Ajaran beliau sangat melarang kita mencaci, melaknat dan menghujat.
Suatu ketika beliau saw mendengar orang yang melaknat peminum khamer, Nabi bersabda," Jangan kau laknat dia demi Allah aku tidak mengenalnya kecuali dia mencintai Allah dan Rasul-Nya."
Dalam riwayat lain Nabi bersabda, " Janganlah kalian menjadi pembela setan atas saudaramu."
Artinya pelaku dosa itu masuk dalam perangkap setan, kalau kita melaknat nya maka kita bekerja sama dengan setan untuk mencelakai orang itu.
Penyakit kronis umat ini penyakit suka menvonis kafir, syirik dan bid'ah.
Sebagian orang merasa lebih alim, lebih tegas, lebih sunni, lebih menyelami salaf dari yg lain jika mudah menuduh kafir org lain.
Sayyidina Ali ditanya tentang orang yg mempermasalahkan keabsahan khilafahnya dan memerangi nya beliau menjawab, "Mereka saudara-saudara kami yg menentang kami maka kami perangi mereka, dan apabila mereka kembali (ke jalan yg benar) maka kamipun menerima mereka."
Begitu akhlaq salaf kita.
Sebagian mereka mengatakan:
رأينا صواب يحتمل الخطأ ورأى غيرنا خطأ يحتمل الصواب
Pendapat kami benar tapi bisa jadi salah, dan pendapat orang lain salah tapi mungkin juga benar.
Dalam masalah ijtihad tidak boleh seorang muslim memaksakan pendapat apalagi sampai mengkafirkan orang dengan landasan hasil kajiannya sendiri.
Seperti pendapat ulama yang mengkafirkan orang yang bertawassul karena ijtihad dia mencari perantara pada Allah dianggap syirik, pendapat yg sangat tidak populer ini justru disejajarkan dengan firman Allah yg tidak boleh di bantah oleh pengikutnya.
Kalau kita baca sirah Nabi sang pembawa rahmat tak seorang pun umat islam yang beliau kafirkan apapun yang mereka perbuat, baik yg berzina, peminum khamer, yang tidak ikut ajakan perang, bahkan yg berkhianat membocorkan rahasia pada org kafir.
Akhirnya kita harus sadar bahwa Semua pendapat diambil dan ditolak kecuali pendapat Rasulullah saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar