HOME | CARI ARTIKEL DI SINI

Sabtu, 15 Agustus 2015

Minta susuk (uang kembali)

NYUMBANG TERPAKSA
Ketika mahasiswa saya minta sumbangan untuk bakti sosial,uang di dompet saya tinggal 250.000. terdiri dari 2 tarusan dan 1 lima puluhan. Niat saya mau nyumbang 150.000, tapi yang di saku baju 200.000 justru yg 50.000 malah di dompet. Akhirnya saya keluarkan dua ratusan, sambil minta susuk. Tiba-tiba ada mahasiswa yang nyeletuk “ Mengapa pak Has minta susuk ? “
Kenapa ya …. Saya jawab sekenanya “ Kebetulan bensin kendaraan saya sudah E” Akhirnya saya bilang “ sudah ini ambil semua, sambil saya bukakan dompet..
Saat itu saya teringat ketika terjadi gempa bumi dahsyat 27 Mei 2006, yang meluluh lantakkan sebagain jogja dan Klaten dan mengakibatkan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal dan lebih dari 6000 jiwa meninggal dalam peristiwa Gempa Bumi Jogja dan Klaten 2006.
Hadrotusy Syeikh Romo KH Achmad Asrori Al Ishaqi, langsung memerintahkan kepada Al Khidmah segera mengambil peranan sekuatnya untuk mengatasi peristiwa tragis tersebut. Waktu itu usia Al Khidmah baru 151 hari, jika di hitung dari deklarasi Al Khidmah di Semarang 25 Desember 2005. Organisasi masih sangat muda, sehingga belum punya SDM dan Dana yang cukup, apalagi khusus untuk penanggulangan gempa bumi.
Operasi kemanusiaan tersebut, pada awalnya direncanakan hanya untuk 3 hari, sehingga pekerjaan diarahkan untuk membuka dapur umum saja, tetapi sampai dengan 7 hari belum ada "dawuh" untuk berhenti, padahal dana sudah habis.
SDM pun sudah kepayahan. Padahal sudah mengerahkan PD Al Khidmah dari berbagai kota/ kabupaten, walaupun begitu,operasi masih terus dilanjutkan
Akhirnya pada hari ke 8 kami mengubah layanan dari Dapur Umum ke rehabilitasi rumah dan mental.
Kegiatannya membangun rumah sementara dan mengajak istigotsah warga, setiap lepas magrib. Kegiatan ini melibatkan puluhan warga Al Khidmah dari berbagai Kota / Kab di Jateng dan Jogja, mahasiswa ITS, ISI Jogja , Undip,IAIN Wali Songo Semarang, PWNU Jawa Tengah, Radio Rasika, Kelompok pendengar Rasika Peduli Kasih, Dubes Qatar dan banyak perusahaan lainya.
Yang sekarang sering membuat tersenyum sendiri adalah. Bagaimana mungkin Al Khidmah waktu itu bisa membuka posko selama 93 hari, membangun lebih dari 150 rumah bambu, melaksanakan istiqotsah setiap hari, memberi makan pekerja dan warga puluhan orang terkadang ratusan sehingga butuh biaya ratusan juta rupiah, sementara tidak punya kas sama sekali.
SubhanaAllah.. Semua adalah barokahnya khusnudlon dengan perintah guru. Andaikata saya waktu itu berpikir rasional. Apa jadinya ?. Alhamdulillah banyak yang nyumbang. Salah satunya saya pernah bertanya ketika ada penyumbang yang minta susuk. Ternyata kejadiannya kurang lebih sama dengan yang saya alami. He he he
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar