- Allahuyarham Habibana Munzir bin Fuad Al Musawa -
Limpahan kebahagiaan dan rahmat Nya swt semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga,
saudaraku yg kumuliakan,
yaitu wanita yg muhrim adalah :
dari keluarga darah daging sendiri
1. Ibu
2. nenek (ibu dari ibu dan ibu dari ayah) seterusnya
3. putri kandung
4. cucu (putri anak lelaki atau putri anak perempuan) dst.
5. saudara kandung
6. saudara perempuan (saudari kandung, saudari seayah dan saudari seibu)
7. bibi (saudari ayah atau saudari ibu)
8. keponakan (putri dari saudara lelaki dan putri dari saudara perempuan)
dari periparan
1. mertua (ibu dari istri)
2. putri dari istri
3. menantu (istri dari putra)
4. Istri dari ayah (ibu tiri)
dari persusuan
1. wanita yg disusui istri (anak suson)
2. saudari sepersusuan (wanita yg menyusui dari wnaita yg menyusui kita)
3. ibu suson (wanita yg menyusui kita)
4. wanita yg menyusui istri kita dimasa kecil (mertua suson)
nah.. demikianlah mereka mereka yg menjadi muhrim kita (QS Annisa 23).
menurut Madzhab Syafii yg selain mereka yg diatas ini bila bersentuhan maka batal wudhunya.
untuk yg wanita maka muhrim lelakinya adalah nama nama diatas, tinggal menggantinya menjadi pria, yaitu ayah, anak lelaki dst.
Usahakan semampunya untuk menghindarinya, dan Allah tidak memaksa lebih
dari kemampuan kita, kalau pribadi saya, saya selalu jika terjebak di
medan yg memaksa saya berhadapan dg non muhrim lalu ia meminta
bersalaman, maka saya pakai salaman ala sunda, merapatkan kedua tangan
lalu mengangkatnya ke dada, lalu disentuhkan, namun saya tidak
menyentuhkannya, cukup menghormatinya spt itu, demikian yg saya lakukan
pernah saya terjebak pada medan dakwah yg tidak bisa saya menolak
salaman dg wanita, saya didalam kamar, diluar kamar ada ratusan wanita
diantaranya ibu ibu lanjut usia diantaranya tidak lanjut usia, saya
tidak bisa keluar kamar kecuali melewati mereka.,
saya sudah
minta shohibul bait namun shohibul bait ini tidak mengerti, dan berkata :
mereka hanya ingin barokah..!, saya membatin.. barokah apanya, wudhu
saya akan batal.., maka saya memakai kaus tangan hitam yg selalu saya
siapkan jika bepergian jauh, kaus tangan dari kain hitam itu sering
dipakai selebriti,
saya pakai itu, orang mengira saya modern,
padahal maksudnya agar jangan ada sentuhan dg wanita non muhrim,
misalnya di pesawat dg pramugari dll
kembali pada kejadian
diatas, saya keluar dari kamar dg kaus tangan hitam, para wanita
menyerbu, saya berikan tangan itu, dan Alhamdulillah saya selamat dari
batal wudhu dan sampai di mobil dg selamat.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar