HOME | CARI ARTIKEL DI SINI

Rabu, 16 September 2015

RABU WEKASAN

SYUBHAT RABO PUNGKASAN
(Penjelasan Ustadzuna Alhabib Taufiq bin Abdul Qodir Asseggaf pasuruan)
Berikut ini penjelasan AlUstadz AlHabib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf berkaitan tentang RABU PUNGKASAN sbb :
''... Dahulu org2 jahiliyyah arab,
mereka menyakini akhir rabu ini hari
na'as, hari bala', sehingga semua
aktifitas mereka diberhentikan, toko
ditutup, pekerjaan mereka tinggalkan, bahkan mereka tutup rumahnya rapat2 tdk mau keluar rumah takut mendapatkan bala'.
Mereka serba ketakutan... Maka Rosululloh saw membawa agama rahmat ini meniadakan itu. Beliau bersabda :
'' LA'AD WA WALA THIROTA WALA
SHOFAR ''
'' Tidak ada itu gara2 si A akhirnya
datang penyakit menular yg lainnya,
ga' ada itu gara2 burung ini/burung
itu akhirnya datang bala', ga' ada juga gara2 bulan shofar ''
Karena itu tidak boleh kita menyakini
dihari itu akhirnya kita apes semuanya, tidak.
Disinilah para ulama' salaf merubah
image hari rabu itu. dirubah image nya yg asalnya ketakutan, dirubah menjadi penuh harapan.
Mereka dulu ketakutan tapi diganti
ayo baca2 alqur'an, baca2 dzikir.
Dianjurkan beberapa dzikir diantaranya yasin (ketika sampai ayat) ''salamun qoulam mir rob birrohim '' dibaca 313x , dg tafaul/berharap dg jumlah sahabat perang badar yg sebanyak 313 insya Alloh kita ''salam..'' dijadikan orang yg selamat.
Yg asalnya ketakutan menjadi
harapan, kemudian yg asalnya didalam rumah karena takut (jika keluar) kena bala' malah diadakan satu demostratif begitu, oleh salafus soleh, keluar/pergi keluar kota.
Itu sebenarnya bukan dianjurkan/
disunahkan pergi keluar kota, tidak.
Itu sebagai penentangan terhadap
pengaruh jahiliyyah, yang asalnya
mereka susah, ketakutan malah
dianjurkan untuk berbahagia.
Sampai2 diantara mereka (salafus
soleh) membuat mayoran potong
kambing, masih inget kita dulu ada
diumbulan (salah satu tempat rekreasi dipasuruan) bersama Habaib dulu itu.
Itu sebagai ''protes'' jangan kita
seperti orang jahiliyyah yg ketakutan
dihari ini...maka kita berbahagia
bersama2 tapi sambil berdo'a, bukan
melupakan diri kepada Alloh swt.
Jadi ajaran itu sebenarnya bukan
ajaran bi'dah justru itu adalah
menentang dari pada keyakinan
jahiliyyah.
Alhamdulillah...kita diatur semuanya oleh salafus soleh, ente baca ini, baca ini, baca Alqur'anul karim, ''salamun qoulam...dst '' dg harapan selamat; kenapa nga'..??, setiap ada ayat rahmat kita dianjurkan memohan kpd Alloh, setiap ada ayat adzab kita dianjurkan juga meminta perlindungan kpd Alloh.
Nga' ada masalah...ajaran2 ini
semuanya adalah islami, justru ini
adalah mengeluarkan kita dari pada
keyakinan2 jahiliyyah.
Salah sekali kalo ada yg mengatakan itu adalah karena pengaruh jahiliyyah, justru itu adalah omongan2 orang yg jahil (bodoh), karena ini adalah sebagai bentuk ''protes'' , sebagai bentuk penentangan terhadap keyakinan jahiliyyah, yg diajarkan salafus soleh. Alhamdulillah 'ala dzalik.
Jadi akhir rabu jangan ada yg meyakini hari itu adalah hari na'as, tapi anda juga jgn jadi orang lupa/lalai kepada Alloh, ibadah juga pada Alloh biar selamat, jangan seakan-akan menentang adzab Alloh...kenek
temenan (kena sungguhan) nanti, itu
sombong namanya.
Tetep mengharap selamat kepada
Alloh, dg membaca Alqur'an, dg
berdzikir kpd Alloh swt.
Kemudian aktifitas seperti biasa,
malah orang2 dahulu lebih menggunakan ''liburlah ga' ada
masalah, tapi libur untuk rekreasi,
kemudian mayoran''.
itu dahulu...tapi nda' harus...
Hah.. Mudah-mudahan kita semua jadi pengikut salafus soleh...aaamiiin ...''
(Di sampaikan dalam pengajian "madros" rabu pagi 17-12-2014 di kediaman Al Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf)
Semoga bermanfaat...
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar