HOME | CARI ARTIKEL DI SINI

Sabtu, 05 September 2020

Orang-orang yang Terijabah Do’anya

Orang-orang yang Terijabah Do’anya (edisi Lengkap)
oleh : Cep Hery Syarifuddin

Semua orang pasti suka berdo'a dan senang jika dido'akan. Tapi tidak semua orang itu do'anya cepat diijabah atau dikabulkan. Ada orang-orang istimewa yang permohonannya segera diperkenankan oleh Yang Maha Kuasa. Mengenai siapa saja orang-orang yang do’anya cepat dikabulkan, penjelasannya bisa ditelusuri dari keterangan hadits-hadits Nabi Muhammad saw berikut ini :

1. Orang-orang yang sakit. Orang yang sedang terbaring sakit baik di rumahnya ataupun di rumah sakit, selain kita jenguk, bisa pula dimintai keberkahan do’anya untuk mendo’akan kebaikan bagi kita dan siapa saja. Karena do’a mereka seperti do’anya para malaikat. Nabi Muhammad saw menjelaskan :

اِذَا دَخَلْتَ عَلَى مَرِيْضٍ فَمُرْهُ فَلْيَدْعُ لَكَ فَٳِنَّ دُعَائَهُ كَدُعَاءِ الْمَلٰٓئِكَةِ .
“Apabila engkau mendatangi (menjenguk) orang sakit,, maka mintalah ia untuk mendoakanmu, karena sesungguhnya do’anya itu seperti do’a para malaikat.”(H.R. Ibnu Majah)

2. Musafir, orang yang melakukan perjalanan 
3. Orang tua untuk kemaslahatan anaknya

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لَا شَكَّ فِيْ اِجَابَتِهَا : دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَ دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ.
 “Tiga do’a yang tidak diragukan terkabulnya do’a mereka yaitu do’a orang yang teraniaya, do’a musafir, dan do’a orangtua kepada anaknya.”(H.R.at-Timidzy, Abu Dawud,at-Thabrany, al-Bazzar dan Ahmad)

4. Pemimpin yang adil. 
5. Orang yang Berpuasa hingga ia berbuka.
6. Orang yang teraniaya sekalipun pendosa atau kafir
 Rasulullah saw bersabda : 
ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : اَلْٳِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ .
 “Tiga orang yang do’anya tidak tertiolak yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika ia berbuka, , dan do’a orang yang teraniaya.” (H.R.at-Tirmidzy).

7. Do’a seorang Muslim Kepada saudaranya yang saling berjauhan atau yang tiada di hadapan 

Rasulullah s.a.w. bersabda :
دَعَوَاتٌ لَيْسَ بَيْنَهَا وَ بَيْنَ اللهِ حِجَابٌ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسْلِمِ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ
“Ada beberapa do’a yang tidak ada penghalang antara do’a itu dengan ALLAH SWT yaitu do’a orang yang dizholimi/teraniaya, dan do’a seorang Muslim kepada saudaranya.”

Dan sabda beliau lagi :
اِذَا دَعَا الْمُسْلِمُ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلِهِ
“Apabila seorang Muslim berdo’a dengan untuk saudaranya yang Muslim yang berjauhan atau tanpa sepengetahuannya, maka malaikat akan mengaminkan do’anya dan berkata : “Untukmu do’a seperti do’a yang engkau panjatkan untuk saudaramu.”

8. Orang-orang yang saleh.

Dari Ubadah bin ash-Shamit r.a berkata, bahwasanya Rasulullah saw bersabda :

مَا عَلَى الْأَرْضِ مُسْلِمٌ يَدْعُوْ بِدَعْوَةٍ اِلَّا اَتَاهُ اللهُ اِيَّاهَا اَوْ صَرَفَ عَنْهُ مِنَ السُّوْءِ مِثْلَهَا مَالَمْ يَدْعُ بِٳِثْمٍ اَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ 

“Tidak ada di muka bumi seorang Muslim (saleh) yang bermohon dengan suatu do’a melainkan ALLAH pasti mengabulkan permohonannya atau menghindarkannya dari keburukan (musibah) yang setimpal kepuasannya bila do’a itu terkabul, selama ia tidak bermohon yang mengandung dosa atau pemutusan silaturrahmi.” (H.R.at-Tirmidzy dan al-Hakim)

9. Anak yang berbakti kepada orang tuanya. Rasulullah saw bersabda :

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِى الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ : أَنَّى لِيْ هٰذَا ؟ فَيُقَالُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ .

“Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya seseorang (Bapak/Ibu) bakal diangkat derajatnya di surga. Lalu ia bertanya:”Dari mana saya mendaptkan hal ini?” lalu dijawab : “berkat istighfar anakmu kepadamu.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).

10. Orang yang bertaubat. 
 Hal ini terekam jelas dalam al-Qur’an ketika Nabi Nuh a.s. mengajak kepada kaumnya untuk beristighfar agar ALLAH Ta’ala berkenan mengabulkan permohonan akan turunnya hujan, harta yang berlimpah, keturunan yang banyak, dan kebun-kebun yang subur, sebagaimana tertuang dalam Q.S. Nuh ayat 10-12 :

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا۝ يُّرْسِلِ السَّمَٓاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا۝ وَّيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَّ بَنِيْنَ وَ يَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّ يَجْعَلْ لَكُمْ اَنْهٰرًا۝
“Maka aku berkata (kepda mereka) , “mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (Q.S. Nuh : 10-12)

11. Orang yang berdo’a ketika selesai membaca do’a adzan. Rasulullah saw bersabda :

مَنْ قَالَ حِيْنَ يُنَادِيْ الْمُنَادِيْ : اَللهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ الْقَائِمَةِ وَالصَّلَاةِ النَّافِعَةِ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَارْضَ عَنِّيْ رِضًا لَا تَسْخَطُ بَعْدَهُ اِلَّا اسْتَجَابَ اللهُ دَعْوَتَهُ .

“Barangsiapa yang berdo’a ketika muadzin memanggil untuk sholat : ‘Ya ALLAH, Tuhan Pemilik panggilan yang kokoh ini, dan shalat yang bermanfaat, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad saw dan curahkanlah keridhoan atasku dengan ridho yang tiada lagi membuatMu murka.’ (lalu ia memohon hajatnya) melainkan ALLAH pasti mengabulkan do’anya.” (H.R. Ahmad dan ath-Thabrany)

12. Orang yang beristighfar untuk mukminin dan mukminat.

مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعًا وَ عِشْرِيْنَ مَرَّةً كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ يُسْتَجَابُ لَهُمْ وَيَرْزُقُ بِهِمْ اَهْلُ الْأَرْضِ
“Barangsiapa yang membaca istighfar untuk mukminin-mukminat setiap hari sebanyak 27x, maka ia termasuk orang-orang yang dikabulkan do’anya dan akan diberi rezeki oleh penduduk bumi.” (H.R. at-Thabrany).

13. Orang yang membaca kalimat-kalimat yang mempercepat terkabulnya do’a.

 (a) menyertakan kalimat “Ya Dzal jalali wal ikram” dalam do’anya. Sebagaimana tertera dalam sebuah hadits berikut :

وَسَمِعَ النَبِيُّ ص.م رَجُلًا يَقُوْلُ : يَا ذَا الجَلَالِ وَالْٳِكْرَامِ ، فَقَالَ : قَدْ اُسْتُجِيْبَ لَكَ فَسَلْ .
“Dan Nabi saw mendengar seoang berdo’a :” Ya Dzal jalali wal ikram” (Duhai Dzat Pemilik Keagungan dan kemuliaan). Lalu Nabi saw bersabda : Telah dikabulkan do’amu, maka mintalah (kepada ALLAH Pemilik keagugan dan kemuliaan itu).” (H.R, at-Tirmidzy dari Mu’adz bin Jabal r.a)

(b) menyertakan “Ya Arhamar rahimin” dalam do’anya. Nabi Muhammad saw bersabda :

اِنَّ لِلّٰهِ مَلَكًا مُوَكَّلاً بِمَنْ يَقُوْلُ : يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . فَمَنْ قَالَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَ لَهُ الْمَلَكُ : اِنَّ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ قَدْ اَقْبَلَ عَلَيْكَ فَسَلْ.
“Sesungguhnya ALLAH memiliki malaikat yang ditugaskan memperhatikan orang yang berdo’a : “Ya Arhamar roohimiin” (duhai Dzat Yang Maha Pengasih melebihi orang-orang yang mengasihi). Maka barangsiapa yang menyebut kalimat itu sebanyak tiga kali, maka malaikat itu berkata : “Sesungguhnya Dzat Yang Maha Pengasih melebihi orang-orang yang mengasihi telah menghadapmu, maka mintalah hajatmu.” (H.R. al-Hakim dari Abu Umamah r.a)

(c) menyertakan Ismul A’zhom (Nama ALLAH Yang Teragung) yang di antaranya adalah kalimat “Laa ilaaha illaa Anta Subhaanaka innii kuntu minazh zhoolimiin”

اِسْمُ اللهِ الْأَعْظَمُ اَلَّذِيْ اِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ ، وَ اِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى ﴿ لاَاِلٰهَ اِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ ﴾ 
“Nama ALLAH Yang Maha Agung yang apabila berdo’a dengannya, maka Dia akan mengabulkannya dan apabila Dia dipinta dengannya, maka Dia akan memberikannya, yaitu “LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHOOLIMIIN. Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang menganiaya diri sendiri.” (H.R. al-Hakim dari Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.) 

(d) Menyertakan kalimat-kalimat “ Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa Huwa ‘ala kulli syai’in Qodir, laa ilaaha illallah wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah” dalam do’anya.

وَ مَنْ دَعَا بِهٰؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ الْخَمْسِ لَمْ يَسْئَلِ اللهَ شَيْئًا اِلَّا أَعْطَاهُ ﴿ لاَاِلٰهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَاِلٰهَ اِلاَّاللهُ وَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ ﴾ 

“Dan barangsiapa yang berdo’a dengan menyertakan kalimat yang lima ini, maka tidaklah ia memohon sesuatu kepada ALLAH, melainkan akan diberinya. Kelima kalimah itu adalah : LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIIR, LAAILAAHA ILALLAAH WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (tiada tuhan kecuali ALLAH Yang Sendiri tidak ada sekutu baginya. MilikNya segala kerajaan dan segala pujian, Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. tiada tuhan kecuali ALLAH, tiada daya dan kekuatan bagi kami kecuali dengan pertolongan ALLAH).” (H.R. at-Thabrani)

 (e) Ketika bangun tidur mengucapkan kalimat-kalimat berikut :

وَ مَنْ تَعَرَّى مِنَ اللَّيْلِ اَيْ اِسْتَيْقَظَ فَقَالَ ﴿ لاَاِلٰهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، سُبْحَانَ اللهِ وَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لاَاِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ اَللهُمَّ اغْفِرْلِيْ﴾ وَ يَدْعُوْ يُسْتَجَابُ لَهُ فَٳِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ
“Barangsiapa yang bangun dari tidurnya menguapkan kalimat berikut : LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR. SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAAH WALAA ILAAHA ILLALLAAH WALLOHU AKBAR WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILAA BILLAAH.”Dan ia berdo’a, maka ia pasti dikabulkan, lalu jika dia berwudhu dan sholat sunnah, maka diterimalah sholatnya.” (H.R. al-Bukhary)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar