(Bantahan Bahwa Orang tua Nabi SAW Masuk Neraka)
-----------------------------------
Di dalam kitab "Kifayatul 'Awam" karya
Syeikh Ibrahim Al-Baujuri halaman 24-25, cetakan "Darul Kutub
al-Islamiyyah", Kalibata – Jakarta Selatan disebutkan bahwa orangtua
Nabi Muhammad saw masuk surga dengan keterangan sebagai berikut:
Artinya:
=====
Ahlul Fatrah adalah orang-orang yang tidak ada di zaman rasul atau
tidak ada rasul yang diutus Allah kepada mereka. Mereka adalah golongan
orang-orang yang selamat, meskipun mereka para penyembah berhala, karena
udzur mereka. Allah ta’ala memberikan tempat-tempat khusus di surga,
bukan surga karena amal mereka. Karena, tidak ada amal sama sekali bagi
mereka. Inilah fakta masalah. Olehkarena itu, peliharalah fakta masalah
ini !
Peringatan:
=======
Jika anda sudah yakin bahwa Ahlul
Fathrah (masa kevakuman atau kekosongan Rasul) itu termasuk orang-orang
yang selamat (dari neraka) berdasarkan pendapat ulama yang kuat, maka
anda harus yakin pula bahwa kedua orangtua Nabi Muhammad saw adalah
orang-orang yang selamat (dari neraka). Karena, mereka berdua termasuk
Ahlul Fathrah (termasuk juga kakek, buyut Nabi dan ke atasnya). Bahkan
mereka berdua termasuk Ahlul Islam, karena Allah telah menghidupkan
mereka berdua untuk Nabi Muhammad saw sebagai pengagungan kepadanya.
Kemudian, kedua orangtua Nabi beriman kepadanya sesudah kebangkitannya
menjadi seorang rasul. Alangkah indahnya sya’ir yang dilantunkan oleh
seorang ulama karena mengagungkan beliau:
حبا الله النبي مزيد فضل ### على فضل و كان به رؤوفا
فأحيا أمه و كذا أبوه ### لايمان به فضلا منيفا
فسلم فالقديم بذا قدير ### و ان كان الحديث به ضعيفا
Artinya:
=====
“Allah memberikan anugerah kepada Nabi saw dengan tambahan anugerah di atas anugerah. Dia Maha Penyayang terhadap Nabi-Nya.
Kemudian, Dia menghidupkan ibunya, begitupula bapaknya untuk beriman kepadanya karena anugerah yang agung.
Maka, hendaklah kau taslim (terima) ! Karena, Dzat Yang Maha Qadim
(Maha Dahulu) adalah Dzat Yang Maha Kuasa atas itu, meskipun hadits itu
kedudukannya lemah (bukan hadits palsu) dengannya.”
Hadits ini
berdasarkan pada sebuah keterangan yang diriwayatkan dari Urwah dari
Aisyah bahwa Rasulullah saw memohon kepada Tuhan-Nya agar Dia
menghidupkan kembali kedua orangtuanya. Maka Allah pun menghidupkan
kembali kedua orangtua beliau. Selanjutnya, keduanya beriman kepada Nabi
Muhammad saw. Kemudian, Allah mematikan kembali keduanya.
Berkata
Suhaili: "Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, bisa saja Allah
mengkhususkan Nabi-Nya dengan apa-apa yang Dia kehendaki dari sebab
karunia-Nya dan memberi nikmat kepada Nabi-Nya dengan apa-apa yang dia
kehendaki dari sebab kemuliaan-Nya."
Mudah-mudahan hadits ini shohih
menurut sebagian ulama ahli hakekat, sebagaimana diterangkan oleh
sebagian pendapat ulama Ahlussunnah wal Jama’ah di dalam lantunan sya’ir
mereka:
أيقنت أن أبا النبي و أمه ### أحياهما الرب الكريم الباري
حتى له شهدا بصدق رساة ### صدق فتلك كرامة المختار
هذا الحديث و من يقول بضعفه ### فهو الضعيف عن الحقيقة عارى
Artinya:
=====
“Aku meyakinkan bahwa bapak Nabi saw dan ibunya telah dihidupkan kembali oleh Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Pencipta.
Sehingga mereka berdua bersaksi atas kebenaran risalah yang dibawanya.
Hendaklah engkau membenarkan ! Maka, itulah kemulian Nabi pilihan-Nya.
Pahamilah hadits ini ! Dan, barangsiapa berkata bahwa hadits ini
dho’if, maka orang tersebut adalah orang yang lemah dan kosong dari
hakekat.”
Telah berkata sebagian ulama: "Telah ditanya Qodhi Abu
Bakar bin 'Arobi, salah seorang ulama madzhab Maliki mengenai seorang
laki-laki yang berkata bahwa bapak Nabi berada di dalam neraka. Maka,
beliau menjawab bahwa orang itu dilaknat Allah. Firman Allah ta'ala:
{إِنَّ ٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فِى
ٱلدُّنْيَا وَٱلأخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِينًا}
Artinya:
=====
"Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, niscaya
Allah akan melaknat mereka di dunia dan akherat dan menyiapkan bagi
mereka itu adzab yang menghinakan". (QS. Al-Ahzab: 57).
Dan tidak
ada perbuatan yang lebih besar dibandingkan dengan perkataan bahwa bapak
Nabi berada di dalam neraka. Betapa tidak ! Sedangkan Ibnu Munzir dan
yang lainnya telah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa beliau berkata:
"Engkau anak dari kayu bakar api neraka', maka berdirilah Rasulullah saw
dalam keadaan marah, kemudian beliau berkata:
ما بال أقوام يؤذونني فى قرابتي و من أذاني فقد أذى الله
Artinya:
=====
"Bagaimanapun itu keadaan kaum yang menyakiti aku dalam kerabatku. Dan,
barangsiapa menyakiti aku, maka sesungguhnya dia telah menyakiti
Allah".
Dalam masalah ini Imam Jalaluddin as-Suyuthi telah menyusun
beberapa karangan yang berkaitan dengan selamatnya kedua orangtua Nabi
Muhammad saw (dari neraka). Semoga Allah membalas kebaikan beliau !!!
Begitupula di dalam kitab "At-Tajul Jami' lil Ushul fii Ahaditsir Rasul
(التاج الجامع للأصول في أحاديث الرسول)" karya Syeikh Manshur Ali Nashif
diterangkan (lihat foto yang ada tulisannya} pada jilid 1 halaman 382
yang artinya sebagai berikut:
NABI SAW BERZIARAH KE MAKAM IBUNYA
=============================
"Dari Abu Hurairah beliau berkata: Nabi saw berziarah ke makam ibunya
dan beliau menangis. Begitupula orang-orang yang berada di sekitarnya
pada menangis. Kemudian, beliau berkata: Aku meminta idzin kepada
Tuhanku supaya aku bisa memintakan ampunan untuknya. Namun aku tidak
diidzinkan oleh-Nya. Terus aku meminta idzin kepada-Nya supaya aku bisa
menziarahinya. Kemudian, Dia mengidzinkan aku untuk menziarahi ibuku.
Berziarahlah ke makam-makam !! Karena, berziarah itu dapat mengingatkan
mati. Hadits riwayat Imam Muslim, Abu Dawud, dan Nasa'i ".
Maksud hadits tersebut di atas sebagai berikut:
Ketika Nabi Muhammad saw menziarahi ibunya yang bernama Sayyidah Aminah
binti Wahab, beliau menangis karena ibunya tidak beragama Islam dan
tidak mendapat kesenangan di dalamnya, dan Allah tidak mengidzinkan Nabi
saw memintakan ampunan untuk ibunya. Karena, permintaan ampunan itu
syaratnya harus beragama Islam. Sedangkan ibunda Nabi saw wafat dalam
keadaan menganut agama kaumnya sebelum beliau diangkat jadi Rasul. Hal
ini bukan berarti ibunda Nabi saw tidak masuk surga, karena ibunda Nabi
saw itu termasuk ahli fatrah (masa kekosongan atau vakum antara dua
kenabian).
Menurut ulama jumhur bahwa ahli fatrah itu adalah
orang-orang yang selamat (orang-orang yang selamat dari api neraka dan
mereka tetap dimasukkan ke dalam surga). Firman Alla swt dalam surat
Al-Isra ayat 15:
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبۡعَثَ رَسُولاً۬
Artinya: Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.
Bahkan berlaku dan absah menurut ahli mukasyafah bahwa Allah ta'ala
menghidupkan kembali kedua orangtua Nabi saw setelah beliau diangkat
jadi Rasul. Kemudian, mereka beriman kepada Nabi saw. Olehkarena itu,
sudah pasti mereka termasuk ahli surga.
Demikian pembahasan tentang
tentang orang Tua baginda Nabi sebegai bukti Bahwa Baginda memang
benar-benar manusia pilihan dari rahim pilihan dari keturanan pilihan
Semoga bermanfaat dan semoga Allah selalu merahmati Para Hamba-hamba Allah yang berjalan lurus
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar