(Salah satu Guru Besar Al Imam Al Faqih Al Muqaddam Muhammad bin Ali Ba-alawy)
------------------------------_
Dalam al-Ma‘azi disebutkan bahwa ia adalah al-Syaikh al-Arif,
al-Shiddiq al-Akbar, Abu Madyan Syu‘aib ibn al-Husain al-Anshari. Ia
berasal dari Qutniyanah Sevilla. Ia tinggal beberapa lama di Jayy, dan
kemudian mengajak para pengikutnya pindah ke Marakis. Ia meninggal dunia
sebelum tiba di tempat tujuannya, dan dimakamkan di dekat kota itu.
Kami berpendapat bahwa ia meninggal di lembah dekat Tilmisan yang
pernah ia datangi pada 594 H. Sebagian mengatakan ia pernah ke sana pada
588 H. Namun, pendapat pertama lebih populer. Ia dikebumikan di daerah
Abad, dekat Tilmisan. Pendapat ini di antaranya dituturkan oleh
al-Tadili.
Abu al-Shabr Ayyub ibn Abdillah al-Fihri ketika
memperkenalkan Syekh Abu Madyan berkata, “Ia seorang zahid yang mulia
dan mengenal Allah.”
Ia juga berkata, “Syekh adalah seorang zahid,
warak, dan berpengetahuan luas. Ia mengarungi lautan ahwal (kondisi
ruhani) serta mendapatkan berbagai rahasia makrifat, terutama maqam
tawakal. Tidak ada yang sama dengannya dan jejaknya dikenal banyak
orang.”
Dalam kesempatan lain ia mengatakan, “Pengetahuannya luas,
selalu menjaga murâqabah, dan setiap saat menghadap kepada Allah dengan
hatinya sehingga keadaan itu menjadi salah satu cirinya.”
Sementara,
Abu al-Abbas Zaruq berkata, “Ia selalu memasuki kondisi khalwat dengan
kalimat lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîka lahu. Lahu al-Mulk wa lahu
al-hamd yuhyî wa yumîtu wa huwa alâ kulli syay’in qadîr.”
Ia memiliki keistimewaan dalam maqam tawakal. Karena itu, tidak ada yang sama dengannya dan kedudukannya sulit ditandingi.
Ketika bercerita tentang Syekh Abu Madyan, penulis al-Najm berkata,
“Sayyid Abu Madyan adalah pemimpin para arif dan teladan para salik. Ia
adalah tokoh istimewa dan wali Allah yang berada di garis terdepan.
Allah menghimpun pada dirinya ilmu syariat dan hakikat. Dengannya Allah
terangi rambu-rambu tarekat. Allah menjadikannya sebagai salah satu
pilar alam maujud. Ia dimunculkan di wilayah Maroko sebagai pemberi
petunjuk dan penyeru seluruh makhluk. Murid-muridnya datang dari
berbagai penjuru dunia hingga ia dikenal dengan gelar Syaikh al-Syuyûkh
(mahaguru).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar