السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نُوْرِ اْلأَنْوَارِ وَسِرِّ اْلأَسْرَارِ وَتِر يَاقِ اْلأَغْيَارِ وَمِفْتَاحِ بَابِ اْليَسَارِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُخْتَارِ وَآلِهِ اْلأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَإِفْضَالِهِ
Alhamdulillah kita bersyukur malam ini masih di berikan kesempatan untuk kita berkumpul bersama di majelis yang mulia ini Majelis Rasulullah saw, mengharapkan semua cinta dari Allah dan cinta dari Rasulullah saw. Melanjutkan sedikit yang minggu lalu tentang ayah Rasulullah saw, sebagaimana kita ketahui makam atau kuburan dari ayah beliau Rasulullah saw terletak di dalam masjid Rasulullah saw, sekarang ini setelah perluasan di dalamnya pun ada makam ayah Nabi saw, entah di mana walahua’lam, akan tetapi di situlah berkumpul kuburan ayah dan anaknya sayidina Abdullah bin Abdil Muthalib dan juga Rasulullah saw.
Di kisahkan di dalam sejarah ketika ibu Rasulullah saw hamil Rasulullah saw, ketika itu di mana sering kali ibu Rasulullah saw antara tidur dan terjaga dan datang suara mengatakan ‘’ Innaki hamalti sayidi waladi adnan ‘’ sesungguhnya engkau hamil anak pempimpin anak cucu adam dan itu terus terulang, pertama ketika sayidah Aminah mendengarkanya pertama kali beliau mengira mungkin ini hanya mimpi, akan tetapi terus ke esokan harinya dan seterusnya seperti itu yang di dapati oleh ibu Rasulullah saw sampai bahagia hati ibunya dan menyimpan itu semua dan nanti akan di kabarkan kepada suaminya sayidina Abdullah ketika pulang dari Syam dari berdagangnya. Namun itu semua tersimpan karena ayah Rasulullah saw meninggal dunia di saat perjalanan menuju Makkah, belum sampai ke Makkah.
Kenapa kita bawakan dari minggu yang lalu cerita cerita tentang kelahiran Nabi saw ini? karena biar kita sedikit demi sedikit mengenal kelahiran nabi Muhammad saw, detik detik kelahiran Rasulullah saw ada perkara ajaib, banyak kejadian yang mengagungkan yang memberikan hikmah untuk kita, detik- detik kelahiran nabi Muhammad saw
Ketika saat pulang dari perang tabuk sayidina Abbas ibn Abdil Muthalib berjumpa dengan Nabi dan Abdullah bin Abbas mengatakan
يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ! إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَمْتَدِحَكَ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” قُلْ لا يَفْضُضِ اللَّهُ فَاكَ ” , فَقَالَ الْعَبَّاسُ : مِنْ قَبْلِهَا طِبْتَ فِي الظِّلالِ وَفِي مُسْتَوْدَعٍ حَيْثُ يُخْصَفُ الْوَرَقُ ثُمَّ هَبَطْتَ الْبِلادَ لا بَشَرٌ أَنْتَ وَلا مُضْغَةٌ وَلا عَلَقُ بَلْ نُطْفَةٌ تَرْكَبُ السَّفِينَ وَقَدْ أَلْجَمَ نَسْرًا وَأَهْلَهُ الْغَرَقُ تُنْقَلُ مِنْ صَالِبٍ إِلَى رَحِمٍ إِذَا مَضَى عَالَمٌ بَدَا طَبَقُ حَتَّى احْتَوَى بَيْتَكَ الْمُهَيْمِنُ
وَأَنْتَ لَمَّا وُلِدْتَ أَشْرَقَتْ الأَرْضُ وَضَاءَتْ بِنُورِكَ الأُفُقُ فَنَحْنُ فِي ذَلِكَ الضِّيَاءِ وَفِي الـ ـنُّورِ وَسُبُلُ الرَّشَادِ نَخْتَرِقُ
‘’ Ya Rrasulullah ijinkan aku memujimu dengan sebuah syair ‘’ maka kata Rasulullah saw, katakanlah maka Allah akan menjaga lisan mu. Ingat ucapan nabi Allah akan menjaga lisanmu kata Rasulullah saw kepada pamanya sayidina Abbas ibn Abdul Mutahalib, maka sayidina Abbas memulai dengan syairnya ‘’ Sebelum Allah ciptakan segala sesuatu Allah sudah ciptakan cahaya dirimu , Allah belum ciptakan segala sesuatu Allah sudah ciptakan cahaya dirimu dan Allah titipkan kepada nabi Adam sehingga nabi Adam waktu di keluarkan dari syurga itu tidak telanjang akan tetapi di tutupi dengan dedaunan karena di dalam dirinya ada cahaya yang mulia yaitu cahayanya nabi Muhammad saw , dan cahaya itu di titipkan kepada nabi Nuh dan Allah selamatkan semua orang yang ada di kapal nabi Nuh as karena di atas kapal nabi Nuh ada cahaya nabi Muhammad saw dan kemudian di titipkan kepada ayahnya sampai lahirlah Rasulullah saw.
Maka di dalam syair sayidina Abbas bin Abdil Muthalib mengatakan
وَأَنْتَ لَمَّا وُلِدْتَ أَشْرَقَتِ الأَرْضُ وَضَاءَتْ بِنُورِكَ الأُفُقُ فَنَحْنُ مِنْ ذَلِكَ النُّورِ فِي الضِّيَاءِ وَسُبْلِ الرَّشَادِ نَخْتَرِقُ .
Ya Rasulullah engkau ketika di lahirkan terbit cahaya yang terang benderang sampai menerangi ufuk langit
Wahai Rasulullah dan kami sekarang para sahabat mu berada di tengah – tengah cahaya tersebut dan memberikan hidayah kepada kami sehingga kami sadar dan tau
Ini di yakinkan lagi ketika kelahiran Rasulullah walaupun tidak beberapa jauh tahun antara umur sayidina Abbas bin Abdul Muthalib dengan baginda Rasulullah saw akan tetapi sayidina Abbas bin Abdul Muthalib sudah menyaksikan nya di detik detik kelahiranya Nabi kita Muhammad saw, bahwa terbit cahaya yang terang benderang sampai menerangi ufuk langit dari situ kita sudah lihat kemuliaanya nabi kita Muhammad saw.
Lalu apa lagi kata sayidina Abbas dalam perkataanya ‘’ وَأَنْتَ لَمَّا وُلِدْتَ أَشْرَقَتِ الأَرْضُ وَضَاءَتْ بِنُورِكَ الأُفُقُ’’ engkau ketika di lahirkan ma’nanya adalah maulid ketika di lahirkan nya Rasulullah saw dengan apa yang kita baca dalam buku buku Maulid , seperti kita membacanya setiap malam Selasa maulid Adiya’ulami’ dan di Majelis Rasulullah menyeluruh membaca maulid Adiya’ulami’ tidak beda jauh dengan makna yang di baca oleh sayidina Abbas di hadapan sayidina Muhammad saw dan ada orang di zaman sekarang mengatakan ini yang memperingati Maulid itu tidak pernah di baca di zaman Rasulullah saw , siapa bilang tidak pernah di baca di hadapan nabi Muhammad saw, sayidina Abbas pernah mengutarakanya di hadapan Rasulullah saw, cuma waktu di zaman Rasulullah belum namanya maulid, syair syairnya ada di ucapkan saydina Hasan bin Sabit mengucapkan dalam syairnya
خُــــــلِقْتَ مُـــبَرَّءًا مِــنْ كُلِّ عَيْبٍ كَأنَّــكَ قَدْ خُلِـقْتَ كَــمَا تَشَـــاءُ
ini syair semua sama dan yang kita baca di maulid semua sama, yang kita baca semua cuma namanya waktu tersebut bukan namanya Maulid, timbulnya nama Maulid itu baru, akan tetapi seperti Maulid sudah di baca di hadapan nabi Muhammad makanya tidak di katakan bid’ah lagi ini sudah ada di jaman Rasulullah saw, di bacakan syair tersebut di hadapan nabi dan nabi tersenyum dengan itu apa kata sayidina Abbas di lanjutkan dalam syairnya
فَنَحْنُ مِنْ ذَلِكَ النُّورِ فِي الضِّيَاءِ وَسُبْلِ الرَّشَادِ نَخْتَرِقُ
‘’ wahai Rasulullah dan kami sekarang para sahabat mu berada di tengah – tengah cahaya tersebut dan yang telah memberikan hidayah kepada kami sehingga kami sadar dan tau
Ini kan sedang membahas cahaya cahaya maka kami kata sayidina Abbas mengatakan kami berada di tengah tengah cahaya tersebut, maksudnya siapa di tengah – tengah? nabi Muhammad saw, maka sungguh kita pada malam hari ini berada di tengah cahayanya nabi Muhammad saw, kalau bukan karena cahaya Rasulullah apakah kita kumpul disini? ini kita semua berada di dalam cahayanya nabi Muhammad saw.
Itu baru satu cahayanya Rasulullah saw kemudian banyak lagi di kisahkan dalam buku sejarah dan juga doktor sayid Muhammad al Maliki dalam tarikhul hawadits menjelaskan salah satu keajaiban di detik detik kelahiran Rasulullah saw ada kurang lebih 14 surafat , balkon kerajaan dari negeri Persia ada 14 yang mana kerajaan tersebut kalau Rajanya keluar, rakyatnya sujud seakan – akan menghormati raja akan tetapi menyembah rajanya, kemudian di detik – detik kelahiran Rasulullah saw, Allah berikan keajaiban 14 balkon tersebut hancur rubuh, di runtuhkan oleh Allah swt pas detik detik kelahiran nabi Muhammad saw, bukan hanya itu ada yang namanya ‘’ narul abad ‘’ api abadi di bilangnya yang sudah menyala ribuan tahun, menyala terus setiap hari di tambah minyaknya setiap hari, di tambah lilinya supaya tidak padam dan tidak pernah padam sebelumnya akan tetapi ketahuilah di detik – detik kelahiran Rasulullah saw api itu di padamkan oleh Allah swt, mengapa di padamkan ? karena api tersebut sering di gunakan oleh orang – orang Majusi menyembahnya, bukan hanya itu kurang lebih ada 360 patung atau kita bilang berhala yang berada di sekeliling ka’bah yang di sembah oleh orang – orang kafir di masa itu di Makkah, apa yang terjadi patung – patung tersebut ? yang tadinya berdiri tegap semuanya di terbalikan oleh Allah Swt semuanya, padahal patung tersebut di patoknya keatas muka bumi dengan peluru dan baja akan tetapi di detik kelahiran Rasulullah saw di terbalikan dan itu adalah keajaiban yang aneh luar biasa sampai seluruh warga Makkah gemuruh ada apa ini, kok bisa begini ada apa ? patung – patung kita berubah semuanya , patung – patung kita terbalik semuanya, apa hikmahnya , karena patung – patung tersebut sering di sembah oleh orang – orang Makkah ketika itu dan hikmah dari semua itu adalah dialah nabi kita Muhammad saw yang di lahirkan, yang di utus oleh Allah swt dialah yang membawa perubahan untuk umat, beliaulah Rasulullah saw merubah kita dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang , dari keburukan menuju kebaikan inilah nabi kita Muhammad saw, Allah tunjukan dengan lahirnya Rasulullah saw , dialah yang merubah yang tadinya menyembah api , menyembah raja di Persia , menyembah patung batuan , agar mereka kembali kepada ke tauhidan menyembah Allah swt, inilah tujuan di utusnya nabi kita Muhammad saw.
Hikmah kita memperingati maulid Nabi di majelis kita di rumah kita, membaca maulid dan di majelis kita setiap minggu membaca maulid nabi kita Muhammad saw, hikmahnya adalah di dalam hati kita masih banyak patungnya , patung angkuh , patung sombong perlu kalau kita datang ke majelis kita berharap patung tersebut kita hancurkan setelah kita keluar dari majelis ini berkah dari majelis ilmu berkah nasihat dari guru guru kita , solawat yang kita bacakan , maulid yang kita bacakan agar sudah hancur patung ke sombongan, api dalam hati juga banyak , api marah , api benci , api sahwat banyak dalam hati kita maka kita berharap datang ke majelis ini dan keluar dari majelis api tersebut di padamkan oleh Allah swt itulah hikmah dari kelahiran nya Nabi kita Muhammad saw. Yang jadikan kita setiap peringatan Maulid di sana sini kita peringati maulid Nabi supaya merubah kehidupan kita agar menjadi yang lebih baik lagi, kita harus punya perubahan jangan sampai manusia tidak punya perubahan , begitu begitu saja tidak punya perubahan, tidak ada semakin baik , semakin baik dan Rasulullah mengatakan ‘’ paling baik di antara kalian adalah hari ini lebih baik daripada hari kemarin ‘’ artinya adalah harus ada perubahan dalam kehidupan kita juga musti rubah apalagi yang namanya patung sahwat dan marah ini dua duanya paling banyak di antara kita ini patung sahwat dan patung marah ,api sahwat api marah ini dia sebetulnya Allah ciptakan dua duanya ini di ciptakan ada hikmahnya , hikmahnya adalah sahwat dan marah kalau kita kendalikan bisa kita kendalikan untuk di jalan Allah swt, ada sahwat yang untuk di kendalikan di jalan Allah swt, sahwat pada yang halal , sahwat dalam beribadah kepada Allah swt, liat orang – orang yang shaleh bahkan pemimpin orang yang shaleh Nabi kita Muhammad saw tidak hanya menjadikan sahwat mereka untuk sekedar sahwat akan tetapi sahwat mereka untuk beribadah kepada Allah swt ketika ada nafsu ingin berbuat buruk akan tetapi di lawan untuk beribadah kepada Allah Swt. Ulama shalihin biasa bangun di malam hari, tahajud di malam hari kemudian sakit terus beliau tidak mau bangun tidak, sampai di lepas selimutnya dan mengatakan ayo sudah selesai ini waktunya saya sama Allah, cinta saya sama Allah , buat saya melepaskan rindu sama Allah Swt begitu juga orang – orang yang shaleh.
Sayidina Ali bin Abi Thalib ketika di dalam suatu peperangan di ceritakan ada seseorang yang ketika sayidnia Ali bin abi thalib mau menusuknya , di ceritakan oleh al habib Umar ada satu orang sudah jatuh dan ingin di tusuk oleh sayidina Ali bin Abi Thalib sudah sampai di lehernya hampir saja sudah mau di bunuh ini di dalam perang akan tetapi apa yang di lakukan orang tersebut, orang tersebut meludahi wajah sayidina Ali bin Abi Thalib, di ludahi wajahnya maka tidak jadi ditusuk dan di ambil pedangnya dan dia jalan maka di tanya oleh sahabat yang lain, wahai Ali kenapa kau tidak bunuh ini orang ‘’ ana la aqtul wa saifi la aqtul li ajlilah ‘’ saya punya pedang ini tidak akan membunuh kecuali membunuh orang karena Allah swt, tadi pas saya akan membunuh orang kafir ini dia ludahi wajah saya maka timbul di hati saya kemarahan dan saya takut saya bunuh dia karena saya marah bisa di kendalikan sahwatnya marahnya, hal ini indah sampai bukan hanya tidak di bunuh oleh sayidina Ali dan saydina Ali ucapkan semoga Allah mematikanmu dalam keadaan yang baik di ucapkan ucapan tersebut lalu apa yang terjadi orang tersebut selalu membimbing keluarganya selalu masuk Islam akan tetapi dirinya belum masuk Islam karena dia ingat do’anya sayidina Ali semoga kamu di matikan oleh Allah dalam keadaan Islam dan terus umurnya panjang, anaknya meninggal cucunya meninggal dia belum meninggal bahkan sampai dalam riwayat al habib Umar itu umurnya sampai 1000 tahun dan yang berjumpa di antaranya adalah al habib Hafidh berjumpa itu orang tingalnya di india dan punya alis yang sangat panjang ketika orang – orang datang dia tahu dzuriyah Rasulullah saw ini keturunan Rasulullah dia bisa tau di angkat alisnya, ini kisah yang terkenal bahkan habib Umar sering menceritakan akhirnya di jaman tersebut ada salah satu habaib datang , habib hasan bin Muhammad Alydrus datang kepadanya, ketika datang maka di lihat wajah bercahaya maka orang tersebut mengatakan engkau cucunya Rasulullah saw dan kemudian orang tersebut mengambil tangan habib Hasan dan kemudian orang tersebut bersahadat setelah bersahadat orang tersebut meninggal dunia ini do’a dari sayidnia Ali bin Abi Thalib, Allah matikan engkau dalam keadaan Islam dan dalam keadaan yang baik, dia belum mau masuk Islam kenapa? karena dia berharap umurnya panjang kalau saya masuk Islam saya meninggal ‘’ bagaimana orang bisa mengendalikan amarahnya merekalah orang – orang shaleh ‘’ mereka tidak mempunyai sahwat kecuali untuk mengingat Allah swt , marah begitu juga imam safi’I mengatakan ‘’ orang yang di buat marah dan dia tidak marah maka seperti keledai ‘’ akan tetapi marah yang seperti apa? marah ada dua macam ada marah yang baik dan ada marah yang buruk kita punya marah yang mana yang baik atau yang buruk kita periksa sendiri sahwat ada yang baik dan ada yang buruk kita punya sahwat , sahwat yang mana kita priksa sendiri masing – masing mudah – mudahan kita di beri kekuatan agar kita bisa mengendalikanya amin ya rabal ‘alamin dan bisa mematikan api – api sahwat yang haram dan api kemarahan – kemarahan yang bukan karena Allah swt .
Begitulah yang tergambar dari nabi kita Muhammad saw sampai pernah dalam sebuah cerita di ceritakan Rasul pernah kumpul dengan sahabat dan istrinya yang bernama sayidah Safiyah ini jago masaknya dan membuat masakan untuk Rasulullah dan para sahabatnya dan ketika dan di suruh ana kecil mengantarkanya dan di puji oleh Rasulullah masya Allah masakanya enak , bagus masakan Safiyah dan sayidah aisyah istri yang lain mendengar cemburu lalu ketika anak kecil sedang membawa lalu di lempar ini makananya Rasulullah saw maka ketika Rasulullah saw tau makanannya di lempar Rasulullah tersenyum tau karena ini makanan untuk Rasulullah saw , hanya beliau mengatakan hai sahabatku, ibu mu cemburu maksudnya umul mu’ minin sayidah Aisyah cemburu dan nabi tidak marah ‘’ wa ya’fu idza kana fi haqihi wa sababih ‘’ Rasul tidak marah kecuali karena Allah Swt dan pernah ada kejadian yang lainya, ini pelajaran untuk kita dari marahnya Rasulullah saw seperti apa ketika saydiah Aisyah dengan sayidah Safiyah ketika berbicara kepada Rasulullah ya Rasulullah, sayidah safiyah itu kecil dan lebih kecil dari kayu siwak karena sayidah Safiyah itu pendek maka memerah wajah Rasulullah saw dan Rasulullah marah sampai beliau mengatakan ya Aisyah jangan kau katakan lagi kata – kata itu kata kata itu kalau kau taru di tengah lautan akan memberikan sunami yang besar, Rasul marah karena mengajarkan kita tidak boleh merendahkan orang lain kita lihat bagaiman sahwat kita di kendalikan , marah juga kadang tidak bisa dir edam , kalau kitya mau marah hilangnya bagaimana ambil air wudhu kemudian shalat baca Qur’an insya Allah hilang marahnya baca iistighfar dzikir asma Allah insya Allah hilang marahnya aminn makanya kita redam dan hikmah dari Maulid ini semoga merubah akhlak kita amin ya rabal’alamin kita akui kita banyak kesalahan banyak diantara kita yang khilaf kita sring m engikuti sahwat kita sering mengikuti maka kita sering sering bertobat , berkata guru kita bertaubatlah kalaian sampai bosan bermaksiat , taubat terus sampai capai bermaksiat itu perkataan habib munzir al musawa kalau kita meninggal dalam keadaan taubat insya allah kita meningal dalam keadaan husnul khatimah mudah mudahan Allah baerikan kita taubat di malam ini aminn ya rabal ‘alamin faqulu jami’an
. Allah ……………………………………. Ya Allah ……………………….. ya Allah …………………………….. ya Allah …………………………. Ya Allah …………………………. Ya Alah ……………………………… ya Allah ………………………………. Ya Allah …………………………… ya Allah ……………………………… ya Allah ………………………………….. ya Allah ………………………… ya Allah …………………………….. ya Allah ………………………… ya Allah …………………….. ya Allah ………………………… ya ِAllah …………………………………………………. Ya Allah …………………………………………………. Ya Allah
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ، وَرَبُّ الْأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar