HOME | CARI ARTIKEL DI SINI

Rabu, 30 Desember 2015

Surga Tidak gratis

Al Imam Al Allamah Al Arifbillah "Abuya" As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani“
Al Jannah Ma Hi Balasy” (Surga Tidak gratis) dan “Ala Roqobatii Ma Uwaqqi” (Aku Tidak akan Tanda tangan Walau Leher Taruhannya).
Kalimat yang pertama diatas dikatakan oleh as Sayyid Muhammad al Maliki, Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah Abad ini, yang oleh murid-murid dan pencintanya beliau akrab dipanggil “Abuya”. Bagi murid-murid dan pencinta beliau, mutu manikam ini sudah tidak asing lagi. Mengingat asbabul wurud dan moment keluarnya kalimat tersebut dari lisan Abuya Sayyid Muhammad sungguh sangat fenomenal.
Konon, kalimat tersebut diucapkan oleh Abuya Sayyid Muhammad ketika beliau sudah diputuskan untuk di “i’dam” (hukum penggal) oleh pemerintah Saudi, sebagai negeri asal beliau. Menurut penuturan dari santri-santri senior beliau, ketika itu, sekitar tahun 70-an beliau mendapat panggilan dari Raja Saudi, ketika itu masih Raja Fahad bin Abdul Aziz. Kertas surat panggilannya berwarna merah. Semua masyarakat Saudi tahu bahwa jika ada penduduk Saudi dipanggil pemerintah dengan suratpanggilan berwarna merah, pasti yang bersangkutan di i’dam atau paling tidak kalau memang tidak di i’dam, dipenjara.
Sebelum memenuhi panggilan Raja, Abuya Sayyid Muhammad memerintahkan kepada murid-muridnya untuk membacakan aurad dan adzkar untuk keselamatan beliau. Murid-murid beliau yang biasanya setiap hari tiada henti belajar, saat itu kegiatan belajar mengajar di Masyru’ nya (Masyru’: istilah untuk pesantren Abuya) dihentikan. Hanya diisi dengan aurad dan adzkar saja. Dan saat itu beliau senantiasa berwasiat kepada santri-santrinya agar mereka tetap teguh dan tidak goyah untuk meneruskan perjuangan beliau, jika beliau dalam waktu dekat sudah tidak lagi bersama mereka. Sehari sebelum diwajibkannya Abuya Sayyid Muhammad menghadap Raja, beliau sudah berada di Riyadl, sebagai ibu kota Saudi Arabia.
Tepat pada hari dimana Abuya Sayyid Muhammad diwajibkan datang ke Istana Raja, Beliau dijemput oleh Amir Salman (yang saat ini sudah menjadi Raja Saudi). Sebagai catatan, bahwa saat itu jika ada penduduk Saudi yang ada masalah dengan pemerintah Saudi dan diputuskan untuk di i’dam, pasti Salman yang mengurusnya.
Pertama kali Salman bertemu Sayyid Muhammad, dia langsung berkata kepada Sayyid Muhammad, “Ya Muhammad, jika ada penduduk Saudi dipanggil pemerintah menggunakan kertas merah dan saya yang mengurusinya, tentu kamu sudah tahu mau diapakan orang tersebut”, Salman bermaksud menggertak dan mengkerdilkan hati Abuya Sayyid Muhammad.
Akan tetapi, digertak seperti itu, Abuya Sayyid Muhammad sama sekali tidak gentar. Mendengar Ucapan Salman itu, justru Abuya Sayyid Muhammad malah seperti “macan dibangunkan dari tidurnya”. Saat itulah beliau menjawab, “AL JANNAH MA HI BALASY, YA SALMAN” (Surga tidak gratis, ya Salman). Allah Akbar. Sebuah kalimat yang benar-benar mencerminkan keberanian pengucapnya.
Singkat cerita, entah apa yang terjadi pada Raja Fahad, akhirnya hari itu Sayyid Muhammad tidak jadi bertemu dengan Raja Fahad, karena Fahad akan bepergian ke luar negeri. Dan Abuya Sayyid Muhammad sudah diperbolehkan pulang ke Makkah. Semua heran atas sikap Fahd yang langsung berubah 360 derajat. Apakah benar dia urung meng- “i’dam” Sayyid Muhammad hanya karena lantaran dia sibuk akan bepergian atau entah karena sebab yang lain, wallahu a’lam.

Rabu, 09 Desember 2015

perjalanan-dakwah-hb-munzir-almusawa

http://www.majelisrasulullah.org/2011/01/perjalanan-dakwah-hb-munzir-almusawa/

Hikmah Dibalik Karunia Sakit

Rasulullah bersabda : “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”
Allah memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya.
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.Namun untuk malaikat ke 4, Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin.
Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”
Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”
 
Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah” (HR Bukhari-Muslim)

sumber

Kelebihan Orang Fakir

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas bin Malik r.a. berkata: “Orang-orang fakir mengutuskan utusan mereka kepada Nabi Muhammad s.a.w. maka berkata: “Ya Rasulullah, saya utusan fakir kepadamu.” Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: “Selamat datang kepadamu dan kepada orang-orang yang mengutuskanmu, engkau datang dari orang-orang yang dicintai Allah s.w.t.” Utusan itu berkata: “Ya Rasulullah, orang-orang miskin berkata: “Bahwa orang-orang kaya telah memborong semua kebaikan, mereka berhaji dan kami tidak dapat, dan mereka sedekah sedang kami tidak dapat, dan jika sakit mereka mengirim uang untuk tabungan mereka.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Sampaikan kepada orang fakir daripadaku: “Bahwa siapa yang sabar dari kamu akan mengharap pahala dari Allah s.w.t.
Maka ia akan mendapat tiga macam yang tidak boleh didapati oleh orang-orang yang kaya yaitu:
• Didalam syurga ada kamar dari yaqut yang merah, orang-orang syurga itu melihat tempat itu sama dengan orang dunia jika melihat bintang di langit, tidak dapat masuk ke situ kecuali Nabi yang fakir atau orang yang mati syahid yang fakir atau seorang mukmin yang fakir.
• Orang fakir yang masuk syurga sebelum orang kaya sekadar setengah hari yaitu sekira lima ratus tahun, mereka bersuka-suka dengan bebeas leluasa dan Nabi Sulaiman bin Daud a.s. akan masuk sesudah nabi-nabi yang lainnya sekira-kira empat puluh tahun disebabkan oleh kerajaan yang diberikan Allah s.w.t. kepadanya.
• Jika orang fakir membaca: Subhaballah walhamdulillah walaa ilaha illalah wallahu akbar dengan tulus ikhlas dan orang kaya membaca itu, maka orang kaya itu tidak dapat mengejar orang fakir meskipun ditambah dengan sedekah sepuluh ribu dirham. Demikian amal-amal kebaikan yang lain-lainnya
Maka kembalilah utusan itu memberitahu kepada orang-orang fakir miskin apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad s.a.w. itu kepada mereka, maka mereka berkata: “Kami ridho, ya Tuhan, kami puas, ya Tuhan.”

Sabtu, 05 Desember 2015

kemuliaanallah.blogspot.co.id

http://kemuliaanallah.blogspot.co.id/
http://sachrony.wordpress.com

Indahnya Birrul Walidain Memberkahi Kita Kehidupan Dunia Akhirat

جاء رجل إلى أمير المؤمنين علي رضي الله عنه : فقال: إني أجد في رزقي ضيقا ، قال له رضي الله عنه ، لعلك تكتب بقلم معقود فقال لا ، قال لعلك تمشط بمشط مكسور فقال لا ، قال لعلك تمشي أمام من هو أكبر منك سناً فقال لا ، قال لعلك تنام بعد الفجر فقال لا ، قال لعلك تركت الدعاء للوالدين . قال نعم يا أمير المؤمنين
قال أمير المؤمنين: فاذكرهما فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ترك الدعاء للوالدين يقطع الرزق
لا تبخل على والداك بدقيقتين من وقتك بالدعاء لهما
Datang kepada seseorang lelaki kepada AmirulMukminin Ali R.A, dan berkata : "sesungguhnya aku mendapatkan rezekiku sedang sempit" 
Sy. Ali : "jangan2 kau telah menulis dengan pena yg terikat"
Lelaki : "tidak "
Sy. Ali : "jangan2 kau telah menyisir rambutmu dengan sisir yg patah"..
Lelaki : "tidak"…
Sy. Ali : " jangan2 kau telah berjalan di depan orang yg lebih tua umur nya"..
Lelaki : " tidak"..
Sy. Ali :" jangan2 kau telah tidur setelah fajar"
Lelaki : " tidak"..
Sy. Ali :" jangan2 kau telah meninggalkan doa kepada orang tua mu"..
Lelaki : "benar wahai AmirulMukminin"…
Maka Amirul Mukminin berkata " Ingatlah mereka berdua..Sebab aku mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda "meninggalkan doa kepada orang tua akan memutus rejeki"..
Janganlah pelit kepada orang tuamu, walaupun hanya dengan 2 menit untuk mendoakan mereka..

MALAM INI HINGGA BESOK SIANG, MARI PERBANYAK ISTIGHFAR, DOA DAN BACAAN AL-QURAN UNTUK AHLI QUBUR KITA.
Rasulullah Saw. Bersabda :
"Tiada seorang pun dari mayit dalam kuburnya kecuali dalam keadaan seperti orang tenggelam yang banyak meminta tolong, dia menanti doa dari ayah dan saudara atau seorang teman yang ditemuinya, apabila ia telah menemukan doa tersebut, maka doa itu menjadi sesuatu yang lebih dicintai dari pada dunia dan seisinya, dan apabila orang yang masih hidup ingin memberikan hadiah kepada orang yang sudah meninggal dunia adalah dengan doa dan istighfar."
(Ihya’ Ulumuddin, Juz IV, hal.476)

SETIAP MALAM JUMAT RUH AKAN MENDATANGI SEKITAR RUMAH KELUARGANYA
Syekh Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatha Ad Dimyati Asy Syafi'iy berkata dalam kitab I’anatuthalibin Juz II, bahwasannya telah diriwayatkan :
وورد أيضا أن ارواح المؤمنين تأتى فى كل ليلة الى سماء الدنيا وتقف بحذاء بيوتها وينادى كل واحد منها بصوت خزين يااهل واقاربى وولدى يامن سكنوابيوتنا ولبسوا ثيابنا واقتسموا اموالنا هل منكم من أحد يذكرنا ويتفكرنا فى غربتنا ونحن فى سجن طويل وحصن شديد فارحمونا يرحمكم الله. ولاتبخلوا علينا قبل أن تصيروا مثلنا ياعباد الله ان الفضل الذى فى ايديكم كان فى ايدينا وكنا لاتنفق منه فى سبيل الله وحسابه ووباله علينا والمنفعة لغيرنا فان لم تنصرف اى الارواح بشيئ فتنصرف بالحسرة والحرمان وورد أيضا عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال مالميت فى قبره إلاكالغريق المغوث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه او اخيه اوصديق له فاذا لحقته كانت أحب اليه من الدنيا ومافيها
"Keterangan dari hadits bahwa arwah orang-orang mukmin datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali “wahai keluargaku, sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai pakaianku dan membagi-bagi hartaku. Apakah ada diantara kalian yang mengingat dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang cukup lama dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami, maka Allah akan mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi) sepertiku.Wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya apa yang kau miliki sekarang dulu juga (pernah) ku miliki, hanya saja dulu aku tidak membelanjakannya di jalan Allah, dimana pemeriksaannya dan bahayanya menimpaku sedang kegunaannya bermanfaat kepada orang lain”. Jika kamu (sanak, saudara dll) tidak memperhatikannya (arwah), maka mereka (arwah-arwah itu) tidak mendapatkan oleh-oleh sesuatupun dan mereka hanya akan mendapatkan penyesalan dan kerugian. Ada pula hadits Rasulullah saw.beliau bersabda ”mayit itu di dalam kuburnya seperti orang hanyut yang meminta-minta tolong, mereka menungu-nunggu do’a dari anaknya, saudaranya atau teman-temannya. Makajika do’a itu sampai kepadanya nilainya jauh kebih baik dibandingkan dunia seisinya."
Doa, istighfar, bacaan alquran, al baaqiyaatus shoolihat dan sedekah yang diniatkan untuk almarhum/ah orang tua yang sudah meninggal akan menghapuskan dosa-dosa mereka.
Karena itu lakukanlah/kerjakanlah hal itu dengan istiqomah, sebab seandainya dosa-dosa mereka sudah terhapus maka Doa, istighfar, bacaan alquran, al baaqiyaatus shoolihat dan sedekah yang diniatkan untuk mereka akan menjadikan derajat mereka semakin tinggi di sisi Allah.(Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Husen As-Syasi pengarang kitab Syarah Mukhtasor Muzani)
Tidak perlu menunggu malam jumat untuk berdoa, berkirim bacaan dzikir atau kalimat thoyyibat, bersedekah untuk ahli kubur kita, lebih-lebih orang tua kita. Karena itu sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan oleh mereka.
Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, dan sayangilah mereka seperti mereka menyayangi kami di waktu kecil. aamiin
Lahumul Fatihah 7x
sumber