HOME | CARI ARTIKEL DI SINI

Jumat, 10 Juli 2015

MUADZIN YANG DIANGGAP GILA

MUADZIN YANG DIANGGAP GILA
Setiap hari pak eman aktif di sebuah Mushola yang terletak didekat rumahnya, beliau sejak muda mengabdi di Mushola tersebut.
Meskipun Mushola tersebut sering kali sepi dari jamaah, namun beliau tetap istiqamah memanggil masyarakat sekitar dengan suara adzan setiap datang waktu sholat,beliau tidak jenuh hujan atau panasnya terik matahari tetap memakmurkan mushola tersebut,walaupun jamaah yang hadir bisa di hitung dengan jari ( yang terdiri Imam dan tiga orang makmum).
Hingga suatu hari ada kejadian aneh di Mushola tsb, Jama'ah berbondong-bondong datang ke Mushola itu, bahkan beberapa orang yang tidak pernah tampak batang hidungnya sejak Mushola itu di didirikan, hari itu hadir dengan pakaian rapi.
Masyarakat yang telah kumpul bersemangat dan diantara mereka sudah berpakaian rapi seperti ingin hadir di majelis.
Ternyata kedatangan mereka beramai-ramai, ingin menanyakan kebenaran ISU yang begitu cepat di kalangan warga, bahwa Pak Eman adalah pengikut aliran sesat, karna Pak Eman Adzan Isya' Jam 10,malam dan itu tidak seperti hari-hari biasa dan tidak lazim di daerah warga setempat yang biasanya Isya' Pukul 19.00.
Di kerumunan mereka akhirnya hadirlah pak eman dengan tersenyum bahagia.
Lantas dengan penasaran seorang tokoh dari mereka bertanya,kenapa Pak Eman tersenyum..?
Pak Eman hanya menjawab : "Saya heran, disaat saya adzan diwaktu yang tepat...waktu yang telah di anjurkan untuk sholat, namun tak seorang pun yang menghadiri panggilan sholat, padahal itu adalah panggilan Allah Ta'ala yang harus di penuhi oleh setiap muslim, Sedangkan giliran saya Adzan di waktu seperti ini, kalian bersiap bahkan bersungguh-sungguh hadir, bukan untuk mendirikan sholat berjama'ah tapi malah ingin bertanya "Aliran apa yang saya anut"
Tanpa banyak pertanyaan, akhirnya satu persatu yang hadir pulang kerumah dengan tertunduk malu, mereka sadar ternyata dalam dirinya disaat kebenaran di sampaikan dengan benar tidak semua bisa menerima dengan benar.
Begitulah kebenaran disaat ini, tidak semua manusia bisa menerimanya dengan baik dan untuk kebenaran kita masih berat untuk melangkah dan menegakkannya sedangkan untuk mencaci maki, menghina dan mengajak orang membuat onar lebih cepat dan banyak peminatnya.
"Semoga bermanfaat"

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar