MUADZIN YANG DIANGGAP GILA
Setiap hari pak eman aktif di sebuah Mushola yang terletak didekat rumahnya, beliau sejak muda mengabdi di Mushola tersebut.
Meskipun
Mushola tersebut sering kali sepi dari jamaah, namun beliau tetap
istiqamah memanggil masyarakat sekitar dengan suara adzan setiap datang
waktu sholat,beliau tidak jenuh hujan atau panasnya terik matahari tetap
memakmurkan mushola tersebut,walaupun jamaah yang hadir bisa di hitung
dengan jari ( yang terdiri Imam dan tiga orang makmum).
Hingga suatu
hari ada kejadian aneh di Mushola tsb, Jama'ah berbondong-bondong
datang ke Mushola itu, bahkan beberapa orang yang tidak pernah tampak
batang hidungnya sejak Mushola itu di didirikan, hari itu hadir dengan
pakaian rapi.
Masyarakat yang telah kumpul bersemangat dan diantara mereka sudah berpakaian rapi seperti ingin hadir di majelis.
Ternyata kedatangan mereka beramai-ramai, ingin menanyakan kebenaran
ISU yang begitu cepat di kalangan warga, bahwa Pak Eman adalah pengikut
aliran sesat, karna Pak Eman Adzan Isya' Jam 10,malam dan itu tidak
seperti hari-hari biasa dan tidak lazim di daerah warga setempat yang
biasanya Isya' Pukul 19.00.
Di kerumunan mereka akhirnya hadirlah pak eman dengan tersenyum bahagia.
Lantas dengan penasaran seorang tokoh dari mereka bertanya,kenapa Pak Eman tersenyum..?
Pak Eman hanya menjawab : "Saya heran, disaat saya adzan diwaktu yang
tepat...waktu yang telah di anjurkan untuk sholat, namun tak seorang pun
yang menghadiri panggilan sholat, padahal itu adalah panggilan Allah
Ta'ala yang harus di penuhi oleh setiap muslim, Sedangkan giliran saya
Adzan di waktu seperti ini, kalian bersiap bahkan bersungguh-sungguh
hadir, bukan untuk mendirikan sholat berjama'ah tapi malah ingin
bertanya "Aliran apa yang saya anut"
Tanpa banyak pertanyaan,
akhirnya satu persatu yang hadir pulang kerumah dengan tertunduk malu,
mereka sadar ternyata dalam dirinya disaat kebenaran di sampaikan dengan
benar tidak semua bisa menerima dengan benar.
Begitulah kebenaran
disaat ini, tidak semua manusia bisa menerimanya dengan baik dan untuk
kebenaran kita masih berat untuk melangkah dan menegakkannya sedangkan
untuk mencaci maki, menghina dan mengajak orang membuat onar lebih cepat
dan banyak peminatnya.
"Semoga bermanfaat"
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar