HOME | CARI ARTIKEL DI SINI

Selasa, 14 Juli 2015

Mencintai Keluarga Nabi Muhammad SAW

Mencintai Keluarga Nabi Muhammad SAW dan Keturunannya menurut Ahli Sunnah wal Jama'ah
Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran). Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat" ( Surat Al-An’am ayat 90)
"Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?
( Surat Hud ayat 51)
Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". ( Asy-Syuro ayat 23)
Pada riwayat Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas tertera ketika Allah 'Azza wa Jalla menurunkan ayat : “Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan", para Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah mereka yang harus kami cintai ?” Beliau menjawab : “Ali dan Fatimah serta anak – anak keduanya.”
Hal inipun ditunjukan oleh hadits yang diriwayatkan dari Imam Ali bn Abi Tholib r.a., dia berkata : "Aku mengadu kepada Nabi SAW tentang kedengkian orang-orang kepadaku." Beliau kemudian bersabda: “Tidakkah engkau ridha bahwa keempat orang dari orang-orang yang masuk surga adalah aku, engkau, Hasan dan Husain sementara istri-istri kita berada disebelah kanan dan kiri kita, dan keturunan kita berada dibelakang istri-istri kita.” (Di dalam Kitab Tafsir AL QURTUBI)
Di dalam Hadits shahih, bahwa Sayyidina Abu Bakar Ash-shidiq r.a. berkata kepada Sayyidina ‘Ali r.a.: “ Demi Allah, sesungguhnya kerabat Rasulullah SAW lebih aku cintai daripada aku sambung kerabatku.” (Didalam Kitab Tafsir IBNU KATSIR)
Dari Abu Hurairah, dia berkata : “Pada satu siang hari pernah aku pergi bersama dengan Rasulullah SAW, kami saling tidak berbicara satu sama lain, sesampainya di pasar Bani Qoinoqo’, Nabi SAW kembali dan mendatangi rumahnya Fatimah. Beliau bertanya: “Mana sikecil? Mana si kecil Hasan?”. Kami kira dia sedang ditahan oleh ibunya untuk dimandikan lalu dipakaikan kalung dari biji-biji tumbuhan yang berbau harum. Tidak lama kemudian muncullah si kecil itu. Keduanya saling berpelukan satu sama lain. Lalu Rasulullah SAW berdo’a: “Ya Allah, sesungguhnya aku sangat mencintainya, maka cintailah dia dan cintailah orang yang mencintainya.” (Didalam Kitab Shahih Muslim)
Nabi SAW bersabda : “Didiklah kepada anak-anakmu tiga perangai : (1) Cinta Nabimu, (2) Cinta Ahli Baitnya (yakni Ali, Siti Fatimah, Hasan, Husain dan keturunan dari keduanya (3) Membaca Alquran , karena sesungguhnya orang yang hafal Alquran akan berada dibawah naungan Allah pada hari yang tiada tempat bernaung selain naungan Allah bersama-sama para Nabi dan orang-orang pilihan-Nya. (Di dalam Kitab Siroojul Muniir syarah Kitab Al Jami’us Shoghiir)
Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang mati dalam keadaan mencintai keluarga Nabi Muhammad SAW, maka dia mati secara syahid. Barang siapa yang mati dalam keadaan mencintai keluarga Nabi Muhammad SAW, maka Allah akan menjadikan Malaikat dan kasih sayang sebagai orang yang berkunjung ke kuburannya. Barang siapa yang mati dalam keadaan membenci keluarga Nabi Muhammad SAW, maka dia akan datang pada hari kiamat keadaan tertulis di antara kedua matanya: ”orang yang hari ini putus asa terhadap rahmat Allah". Barang siapa yang mati dalam keadaan membenci keluarga Nabi Muhammad SAW, maka dia tidak akan mencium bau surga. Barang siapa yang mati dalam keadaan membenci keluargaku, maka tidak ada bagian baginya atas syafa'atku.”
Pendapat Imam Qurtubi: Hadits itu pun dituturan oleh Az – Zamakhsyari dalam tafsirnya dengan redaksi yang lebih panjang dari itu.(Di dalam kitab Tafsir AL QURTUBI )
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar