HOME | CARI ARTIKEL DI SINI

Sabtu, 11 Juli 2015

SYETAN TAKUT PADA ORANG SHOLEH

Al maghfurlah habib Munzir Almusawa alaihi rahmatullah :
dijelaskan bahwa Abu Hurairah Ra diberi tanggung jawab untuk menyimpan zakat fitrah, di bulan Ramadhan orang mulai banyak membayar zakat fitrah, maka tanggung jawabnya diserahkan kepada Abu Hurairah Ra, maka di suatu malam datanglah pencuri, ketika itu Abu Hurairah bangun karena ada suara orang yang rebut mau mencuri zakat, maka orang itu ditangkap oleh Abu Hurairah , orang itu berkata: “lepaskan aku, aku adalah orang susah dan aku mempunyai anak dan istri, lepaskanlah aku”, maka Abu Hurairah merasa tidak tega dan melepaskannya. Keesokan harinya ketika shalat subuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bertanya kepada Abu Hurairah : “wahai Abu Hurairah, apa yang telah terjadi semalam?”, Abu Hurairah menjawab: “iya wahai Rasulullah, semalam gudang tempat penyimpanan zakat dimasuki pencuri, kemudian saya tangkap pencurinya, lalu dia mengemis memohon maaf, dan saya tidak tega maka saya lepaskan dia dan dia berjanji tidak akan datang lagi wahai Rasulullah”, maka Rasulullah berkata: “nanti malam dia akan datang lagi”, maka Abu Hurairah percaya dengan perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan ternyata di malam kedua pencuri itu datang lagi maka ia pun ditangkap oleh Abu Hurairah, maka pencuri itu menangis dan menjerit-jerit memohon ampun dan bersumpah tidak akan datang lagi, maka Abu Hurairah pun merasa tidak tega dan kemudian melepaskannya. Keesokan harinya ketika shalat subuh Rasulullah menanyakannya: “semalam bagaimana wahai Abu Hurairah?”, Abu Hurairah menjawab : “betul Rasulullah dia datang lagi, lalu dia menangis menjerit-jerit memohon ampunan, aku tidak tega maka aku lepaskan lagi dia karena dia sudah bersumpah tidak akan kembali”, Rasulullah berkata: “dia akan kembali malam ini”, ” wahai Rasulullah tapi dia sudah bersumpah tidak akan datang lagi”, kata Abu Hurairah, Rasulullah berkata: “dia akan datang lagi”. Maka di malam itu pencuri itu datang lagi, dan Abu Hurairah menangkapnya dan berkata: “aku akan membawamu kehadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”.
Ternyata pencuri ini adalah jin yang ditangkap oleh Abu Hurairah untuk dibawa kehadapan Rasulullah, ternyata makhluk ghaib itu betapa takutnya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dia berkata: “jangan bawa aku kehadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku akan beritahukan kepada kamu sesuatu yang jika engkau baca, maka tidak akan ada satupun makhluk semacamku jin atau syaitan untuk mengganggu dan masuk ke rumahmu”, maka Abu Hurairah berkata: “apa itu?”, jin itu menjawab: “Ayat Al Kursi, jika kau baca ayat itu maka kami tidak akan mampu mendekatimu dan mendekati hartamu”, maka Abu Hurairah melepaskannya. Keesokan harinya Rasulullah bertanya: “wahai Abu Hurairah, semalam bagaimana?”, Abu Hurairah menjawab: “iya Rasulullah dia datang lagi”, “lalu?” , kata Rasulullah, Abu Hurairah berkata: “lalu aku lepaskan lagi dia karena dia takut dibawa kehadapanmu wahai Rasulullah”, Rasulullah bertanya: “apa yang dia katakana?”, Abu Hurairah menjawab: “ia berkata jika aku mau dia tidak datang lagi maka bacalah ayat Al kursi” , maka Rasulullah berkata: “sungguh benar ucapan pendusta itu”, kenapa jin pendusta itu berucap benar?, karena takut dihadapkan kepada Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, padahal jin itu pendusta namun jin itu ada juga yang shalih, dan yang jahat pun banyak dan mereka itulah yang pendusta, jin tadi berkata jujur karena takut dihadapkan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Jangankan dengan Rasulullah, dengan para sahabat Rasul pun para syaitan itu menghindar, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda: “wahai Umar, jika syaitan berhadapan denganmu di suatu jalan maka ia akan menghindar darimu dan mencari lembah yang lain agar tidak berpapasan denganmu”, kenapa? karena ketaatan dan ketakwaannya, bukan lagi digoda oleh syaitan tapi syaitan yang lari darinya, kalau sebagian dari kita melihat jin atau syaitan maka akan lari, tetapi ini sebaliknya justru syaitan jika melihat orang yang bertakwa maka ia akan lari.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani berkata di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa hal ini bukan hanya terjadi pada sayyidina Umar bin Khattab Ra, tetapi banyak para sahabat dan banyak pula terjadi para shalihin dimana syaitan itu lari menghindar dari mereka, karena ketakwaan mereka sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ ( الحجر: 42 )
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat”. ( QS. Al Hijr : 42 )
Hamba-hamba Allah yang shalih tidak akan mampu syaitan atau jin menggoda mereka, jangankan menggoda, mendekatpun tidak bisa. Dari mana munculnya hal ini? dari rahasia rindu kepada Allah, rahasia dzikir, rahasia khusyu’, jiwa yang penuh dengan cahaya Allah subhanahu wata’ala adalah jiwa yang paling berwibawa. 
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar