Ketika beliau berkunjung ke Pondok Pesantren Yasin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Sore Hari Rabu, 22 April 2009 M bertepatan 26 Rabi’ul Akhir 1430 H. Disela kunjungan beliau ke Indonesia.
بسم الله الرحمن الرحيم
Berkata Al-Alamah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Al-Hafidz hafidzahullah ta’ala:
Pernah suatu ketika Al-Imam Ahmad bin Zein Al-Habsyi rahimahullahu ta’ala bertanya kepada Al-Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad rahimahullahu ta’ala. Kata Al-Imam Ahmad : “Apakah jalan para pemimpin Bani Alawi?”
Maka Al-Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad menjawab: “Ilmu,Amal,Ikhlas,Khauf dan Wara’.” Keatasnyalah mereka membina rahasia-rahasia mereka disisi Allah ta’ala.
بسم الله الرحمن الرحيم
Berkata Al-Alamah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Al-Hafidz hafidzahullah ta’ala:
Pernah suatu ketika Al-Imam Ahmad bin Zein Al-Habsyi rahimahullahu ta’ala bertanya kepada Al-Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad rahimahullahu ta’ala. Kata Al-Imam Ahmad : “Apakah jalan para pemimpin Bani Alawi?”
Maka Al-Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad menjawab: “Ilmu,Amal,Ikhlas,Khauf dan Wara’.” Keatasnyalah mereka membina rahasia-rahasia mereka disisi Allah ta’ala.
Dan Allah ta’ala telah memberikan kalian akan niat yang baik pada menuntut ilmu dan apabila telah benar niat pada menuntut ilmu maka dia itu adalah sepaling utama ibadah.
Ilmu adalah sepaling tinggi daripada segala amal-amal sholeh dan ilmu itu adalah ciri kebaikan dan kesempurnaan.
Ilmu adalah sepaling tinggi daripada segala amal-amal sholeh dan ilmu itu adalah ciri kebaikan dan kesempurnaan.
Dan diatara tanda-tanda ilmu yang bermafaat adalah: bahwa dengan sebab ilmu itu bertambah takut kepada Allah ta’ala, dan bahwa membuat zuhud akan pemilik ilmu itu pada penampilan dunia dan daripada mencari nama disisi manusia, dan hanya menuntut kedudukan disisi Allah SWT, dan ilmu itu membuat kamu rindu kepada kepada Rasulullah SAW., dan ilmu itu pula membuat kamu senang bahwa kamu sholat dimalam hari, sekalipun waktunya seperti sekali memerah susu kambing atau membakar telur, dan tidak pantas dinamakan penuntut ilmu akan orang yang tidak ada baginya itu qiyamul lail.
Dan bahwa janganlah kamu tinggalkan bersiwak pada ketika berwuduk,ketika hendak sholat,ketika hendak tidur,ketika hendak belajar atau mengajar, ketika hendak membaca Al-Qur’an dan berdzikir.
Dan bahwa kamu mesti bersungguh-sungguh pada melaksanakan sholat sunnat witir, sholat sunnat rawatib serta sholat sunnat dhuha.
Dan ini semua adalah daripada sebab-sebab terbukanya rahasia-rahasia pada menuntut ilmu.
Dan bahwa kamu mesti bersungguh-sungguh pada melaksanakan sholat sunnat witir, sholat sunnat rawatib serta sholat sunnat dhuha.
Dan ini semua adalah daripada sebab-sebab terbukanya rahasia-rahasia pada menuntut ilmu.
Dan apabila telah jernih hati dan dia mengambil manfaat dari teman-temannya dan memuliakan ilmu dan kitab-kitab yang dibaca, maka akan besarlah manfaatnya dan akan hasil lah kemanfaatan yang besar baginya.
Allah telah membukakan ilmu keatas kami dan keatas kalian dan Allah telah memandang kepada kami dan kepada kalian dengan pandangan rahmat.
Dan bahwa hendaklah berdo’a salah seorang diantara kalian dengan doa:
اللهم إني أسألك فهم النبيين، وحفظ المرسلين، وإلهام الملائكة المقربين. اللهم أغنني بالعلم، وزيني بالحلم، وأكرمني بالتقوى، وجملني بالعافية.
اللهم إني أسألك فهم النبيين، وحفظ المرسلين، وإلهام الملائكة المقربين. اللهم أغنني بالعلم، وزيني بالحلم، وأكرمني بالتقوى، وجملني بالعافية.
Wallahu A’lam. Diterjemahkan dari pada Risalah “Rahmatu al-ummah fii washooyaa al-a-iimmah” Susunan : Al-Ustadz Khaidir Rahman (Khadam para penuntut ilmu di Ma’had Yasin Banjarbaru) hafidzhullahu ta’ala.
Diterjemahkan oleh: Al-Ustadz Rifai Nurhadi Al-Banjari
Diterjemahkan oleh: Al-Ustadz Rifai Nurhadi Al-Banjari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar